Rabu, 28 Oktober 2015

Entah

Aku tahu, aku salah
Aku tahu, aku menyakiti mu
Tapi apalah daya
Ini lah perasaanku

Selasa, 18 Agustus 2015

Curhat

Mungkin aku terlahir di keluarga serba kekurangan, kekurangan materi dan juga kekurangan kasih saying, tapi dari situlah aku selalu mencoba untuk tegar. Ya, walaupun kadang rasa minder itu selalu muncul di benakku, aku akan selalu mencoba untuk tegar. Aku akan terus berjuang untuk menggapai segala mimpi mimpiku. Aku ingin mebahagiakan ayah dan ibukku, aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tidak hanya orang dari keluarga berkecukupanlah yang akan sukses, semua orang di dunia ini bisa sukses karena dirinya sendiri.

Selasa, 17 Februari 2015

Kataku

Kataku

.:BAYANGAN KELAM:.
Angan kembali mengembara.
Terbang menyusuri belantara Jiwa.
Membawa bayangan kelam..
Menyusuri rasa yang kian merejam.
Seberkas kisah kembali bergema.
Mengurai masa menyapa sukma.
Membelai rasa mengusik damai,
Bangkitkan kembali masa yang telah pergi.
Diantara kisah yang pernah terjadi
Satu persatu terkenang kembali,
Membelenggu jiwa dan perasaan,
Menghasut angan dan keyakinan.
Kisah yang terkubur dan sudah tersimpan.
Seakan bangkit kembali kepermukaan
Menggoyang kisah kasih asmara.
Meracuni kebahagian cinta,

.:Cemas Mengobar Risau:.
Nyaris usai..
Dikala awan menyentuh langit..
Kabar terlontar dari bukit..
Terpelanting jauh sampai disini.
Nafas cemas mengobar risau.
Ketika suara jerit hati memanggil.
Debar desir degup jantungku...
Berhentak lemah.. perlahan mengecil...
Sekujur tubuh Kuyub berkeringat.
Kabar dari sebrang bukit..
Menari dalam batin, berkumpul bagai semut.
Memaksa batin bangkitkan kaget.
Lemah jiwaku berangsur duka.
Semesta hati menjadi lara.
Dikala cemas makin berkuasa.
Kacau hati berbisik, batin lahirkan di lema.

.:Awan Meracik Hujan:.
Hampir petang menyapa
Ketika mendung menghias langit.
Guntur bersahutan saling menyapa.
Kilatan petirpun terus bekelebat.
Mungkinkah hujan akan turun.
Atau hanya suara langit lagi bedendang.
Atau mungkin guntur dan petir lagi kasmaran,
Hingga suaranya mengelagar panjang...
Mendung terus menghias.
Ketikan gumpalan awan beriring.
Mungkin kah awan meracik hujan,
Hingga mendung menyapa bumi di hari petang?

.:MALAM KELABU:.
Seperti Waktu berlalu..
Ketika malam kembali datang.
Di peraduan sendu.
Dalam ritme sunyi berdendang.
Jerit nestapa terus berkumandang.
Diantara kelabu mengusik jiwa.
Risau hati terus mengekang.
Seolah riang enggan bersama.
Dilema hati tak ingin bersatu.
Laksana rasa seakan mati suri,
Gamang hati, jiwa dalam risau
Galau meniti malam yang kulewati
Malam yang hening
menghimpit jiwa dalam kelu
Gelisah rasa terus tergiang.
Malam kelabu cepatlah berlalu.

.:Hasrat Meranum:.
Berikan Aku..
Satu,
Dua,
Kata..
Ingin kutulis.
Dilembaran kertas
Tentangmu..
Yang menawan,menyemai syahdu.....
Panorama..
Layaknya permata.
Indah,berkilau..
Memancar dari auramu.
Silau..
menyentuh kalbu.
Menyeret hasrat,
menembus sekat.
Kedalam relung relung kalbu,
Alirkan Gairah di setiap nadi nadiku....
Wahai ...
engkau yang menawan hati.
Yang bangkitkan gairah..
hingga pandangan luluh.....
Sepasang mata,
Enggan,
meninggalkan,..
Aura yang menawan.
Menghimpit Mata memandang.
menerobos,
menelanjangi hasrat..
yang meranum.
Diantara bulir kekaguman
terperanjat...
mata melihat..
engkau yang menawan

.:CINTA SEGITIGA:.
Saat kau katakan cinta.
Gelora asmara membakar hati,
Serasa cinta hanya milik berdua.
Namun semua tinggal kisah.
Kebahagian yang pernah kau berikan,
kesetiaan yang pernah engkau katakan.
Engkau bagi dengan orang lain,
Cintamu bukan lagi hanya untukku,
Tetapi cintamu hadir diantara dia dan aku,
Dia membutuhkanku, aku membutuhkanmu
Pedih terasa apa mau dikata
Tiada pernah terlintas di dalam hati 
Cinta segitiga akan aku jalani.
Sakit memang sakit..
Laksana sembilu menghiris, perih.
Menyayat urat nadiku, hati terluka,
Siksa cinta segitiga.
Yang engkau bagikan...
Perlahan membunuhku, menghancurkanku......